Senin, 18 Februari 2013

Sang Maestro Pekik


  Ir Soekarno dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia dan juga sebagai Pahlawan Proklamasi, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat ia lahir dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur,Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..

Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.

Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Saat dipenjara, Soekarno mengandalkan hidupnya dari sang istri. Seluruh kebutuhan hidup dipasok oleh Inggit yang dibantu oleh kakak kandung Soekarno, Sukarmini atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Wardoyo. Saat dipindahkan ke penjara Sukamiskin, pengawasan terhadap Soekarno semakin keras dan ketat.

Dia dikategorikan sebagai tahanan yang berbahaya. Bahkan untuk mengisolasi Soekarno agar tidak mendapat informasi dari luar, dia digabungkan dengan para tahanan 'elite'. Kelompok tahanan ini sebagian besar terdiri dari orang Belanda yang terlibat korupsi, penyelewengan, atau penggelapan. Tentu saja, obrolan dengan mereka tidak nyambung dengan Bung Karno muda yang sedang bersemangat membahas perjuangan kemerdekaan. Paling banter yang dibicarakan adalah soal makanan, cuaca, dan hal-hal yang tidak penting. Beberapa bulan pertama menjadi tahanan di Sukamiskin, komunikasi Bung Karno dengan rekan-rekan seperjuangannya nyaris putus sama sekali. Tapi sebenarnya, ada berbagai cara dan akal yang dilakukan Soekarno untuk tetap mendapat informasi dari luar.

Hal itu terjadi saat pihak penjara membolehkan Soekarno menerima kiriman makanan dan telur dari luar. Telur yang merupakan barang dagangan Inggit itu selalu diperiksa ketat oleh sipir sebelum diterima Bung Karno. Seperti yang dituturkan Ibu Wardoyo yang dikutip dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antarkota tahun 1978, telur menjadi alat komunikasi untuk mengabarkan keadaan di luar penjara. Caranya, bila Inggit mengirim telur asin, artinya di luar ada kabar buruk yang menimpa rekan-rekan Bung Karno. Namun dia hanya bisa menduga-duga saja kabar buruk tersebut, karena Inggit tidak bisa menjelaskan secara detail.

Seiring berjalannya waktu, Soekarno dan Inggit kemudian menemukan cara yang lebih canggih untuk mengelabui Belanda. Medianya masih sama, telur. Namun, telur tersebut telah ditusuk-tusuk dengan jarum halus dan pesan lebih detail mengenai kabar buruk itu dapat dipahami Bung Karno. Satu tusukan di telur berarti semua kabar baik, dua tusukan artinya seorang teman ditangkap, dan tiga tusukan berarti ada penyergapan besar-besaran terhadap para aktivis pergerakan kemerdekaan.

Selama menjalani masa hukuman dari Desember 1929 hingga dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931, Soekarno tidak pernah dijenguk oleh kedua orangtuanya yang berada Blitar. Menurut Ibu Wardoyo, orang tua mereka Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai tidak sanggup melihat anak yang mereka banggakan itu berada di tempat hina yakni penjara dan dalam posisi yang tidak berdaya.

Apalagi, saat di Sukamiskin, menurut Ibu Wardoyo, kondisi Soekarno demikian kurus dan hitam. Namun Bung Karno beralasan, dia sengaja membuat kulitnya menjadi hitam dengan bekerja dan bergerak di bawah terik matahari untuk memanaskan tulang-tulangnya. Sebab di dalam sel tidak ada sinar matahari, lembab, gelap, dan dingin. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Biografi Presiden Soekarno

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Presiden Soekarno semasa hidupnya dikenal memiliki pesona, sehingga dengan mudah menaklukkan wanita-wanita cantik yang diinginkannya. Sejarah mencatat Bung Karno sembilan kali menikah. Namun banyak yang tidak tahu wanita seperti apa yang dicintai Sang Putra Fajar itu. Untuk urusan kriteria ternyata Bung Karno bukanlah sosok pria neko-neko. Perhatian Bung Karno akan mudah tersedot jika melihat wanita sederhana yang berpakaian sopan. Lalu, bagaimana Bung Karno memandang wanita berpenampilan seksi? Pernah di satu kesempatan ketika sedang jalan berdua dengan Fatmawati, Bung Karno bercerita mengenai penilaiannya terhadap wanita. Kala itu Bung Karno benar-benar sedang jatuh hati pada Fatmawati.

Presiden Soekarno dan Ibu fatmawati

"Pada suatu sore ketika kami sedang berjalan-jalan berdua, Fatmawati bertanya padaku tentang jenis perempuan yang kusukai," ujar Soekaro dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antar Kota. Sesaat Bung Karno memandang sosok Fatmawati yang saat itu berpakaian sederhana dan sopan. Perasaan Bung Karno benar-benar bergejolak, dia sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu."Aku memandang kepada gadis desa ini yang berpakaian baju kurung merah dan berkerudung kuning diselubungkan dengan sopan. Kukatakan padanya, aku menyukai perempuan dengan keasliannya, bukan wanita modern yang pakai rok pendek, baju ketat dan gincu bibir yang menyilaukan," kata Soekarno.

"Saya lebih menyukai wanita kolot yang setia menjaga suaminya dan senatiasa mengambilkan alas kakinya. Saya tidak menyukai wanita Amerika dari generasi baru, yang saya dengar menyuruh suaminya mencuci piring," tambahnya. Mungkin saat itu Fatmawati begitu terpesona mendengar jawaban Soekarno yang lugas. Sampai pada akhirnya jodoh mempertemukan keduanya. Soekarno menikah dengan Fatmawati pada tahun 1943, dan dikarunia 5 anak yakni Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. "Saya menyukai perempuan yang merasa bahagia dengan anak banyak. Saya sangat mencintai anak-anak," katanya.

Menurut pengakuan Ibu Fatmawati, dia dan Bung Karno tidak pernah merayakan ulang tahun perkawinan, Jangankan kawin perak atau kawin emas, ulang tahun pernikahan ke-1, ke-2 atau ke-3 saja tidak pernah. Sebabnya tak lain karena keduanya tidak pernah ingat kapan menikah. Ini bisa dimaklumi karena saat berlangsungnya pernikahan, zaman sedang dibalut perang. Saat itu Perang Dunia II sedang berkecamuk dan Jepang baru datang untuk menjajah Indonesia.

"Kami tidak pernah merayakan kawin perak atau kawin emas. Sebab kami anggap itu soal remeh, sedangkan kami selalu dihadapkan pada persoalan-persoalan besar yang hebat dan dahsyat,"begitu cerita Ibu Fatmawati di buku Bung Karno Masa Muda, terbitan Pustaka Antar Kota, 1978.

Kehidupan pernikahan Bung Karno dan Fatmawati memang penuh dengan gejolak perjuangan. Dua tahun setelah keduanya menikah, Indonesia mencapai kemerdekaan. Tetapi ini belum selesai, justru saat itu perjuangan fisik mencapai puncaknya. Bung Karno pastinya terlibat dalam setiap momen-momen penting perjuangan bangsa. Pasangan ini melahirkan putra pertamanya yaitu Guntur Soekarnoputra. Guntur lahir pada saat Bung Karno sudah berusia 42 tahun. Berikutnya lahir Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. Putra-putri Bung Karno dikenal memiliki bakat kesenian tinggi. Hal itu tak aneh mengingat Bung Karno adalah sosok pengagum karya seni, sementara Ibu Fatmawatisangat pandai menari.

Sejak kecil, Soekarno sangat menyukai cerita wayang. Dia hapal banyak cerita wayang sejak kecil. Saat masih bersekolah di Surabaya, Soekarno rela begadang jika ada pertunjukan wayang semalam suntuk. Dia pun senang menggambar wayang di batu tulisnya. Saat ditahan dalam penjara Banceuy pun kisah-kisah wayanglah yang memberi kekuatan pada Soekarno. Terinspirasi dari Gatot Kaca, Soekarno yakinkebenaran akan menang, walau harus kalah dulu berkali-kali. Dia yakin suatu saat penjajah Belanda akan kalah oleh perjuangan rakyat Indonesia.

"Pertunjukan wayang di dalam sel itu tidak hanya menyenangkan dan menghiburku. Dia juga menenangkan perasaan dan memberi kekuatan pada diriku. Bayangan-bayangan hitam di kepalaku menguap bagai kabut dan aku bisa tidur nyenyak dengan penegasan atas keyakinanku. Bahwa yang baik akan menang atas yang jahat," ujar Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams "Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang diterbitkan Yayasan Bung Karno tahun 2007. Soekarno tidak hanya mencintai budaya Jawa. Dia juga mengagumi tari-tarian dari seantero negeri. Soekarno juga begitu takjub akan tarian selamat datang yang dilakukan oleh penduduk Papua. Karena kecintaan Soekarno pada seni dan budaya, Istana Negara penuh dengan aneka lukisan, patung dan benda-benda seni lainnya. Setiap pergi ke daerah, Soekarno selalu mencari sesuatu yang unik dari daerah tersebut. Dia menghargai setiap seniman, budayawan hingga penabuh gamelan. Soekarno akan meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang soal seni dan budaya setiap pagi, di samping bicara politik.

Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Saat-saat diasingkan di Istana Bogor selepas G-30S/PKI, Soekarno membunuh waktunya dengan mengiventarisir musik-musik keroncong yang dulu populer tahun 1930an dan kemudian menghilang. Atas kerja kerasnya dan beberapa seniman keroncong, Soekarno berhasil menyelamatkan beberapa karya keroncong. Setlah itu Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".

Biografi Presiden Soekarno

Detik Detik Kematian Sang Presiden
- Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.

- Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.

- Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.

- Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.

- Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu

- Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini.

- “Pak, Pak, ini Ega…”

- Senyap.

- Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.

- Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.

- Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.

- Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.

- Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.

- “Hatta.., kau di sini..?”

- Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.

- “Ya, bagaimana keadaanmu, No ?”

- Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.

- Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?

- Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.

- Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.

- Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.

- “No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.

- Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.

- Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.

- Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka. Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.

- Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.

- Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi.

- Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.

- Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.

- Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada.

- Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.

Isu di bunuh secara perlahan 
Banyak Keyakinan orang banyak bahwa Bung Karno dibunuh secara perlahan mungkin bisa dilihat dari cara pengobatan proklamator RI ini yang segalanya diatur secara ketat dan represif oleh PresidenSoeharto. Bung Karno ketika sakit ditahan di Wisma Yasso (Yasso adalah nama saudara laki-laki Dewi Soekarno) di Jl. Gatot Subroto. Penahanan ini membuatnya amat menderita lahir dan bathin. Anak-anaknya pun tidak dapat bebas mengunjunginya.

Banyak resep tim dokternya, yang dipimpin dr. Mahar Mardjono, yang tidak dapat ditukar dengan obat. Ada tumpukan resep di sebuah sudut di tempat penahanan Bung Karno. Resep-resep untuk mengambil obat di situ tidak pernah ditukarkan dengan obat. Bung Karno memang dibiarkan sakit dan mungkin dengan begitu diharapkan oleh penguasa baru tersebut agar bisa mempercepat kematiannya.

Permintaan dari tim dokter Bung Karno untuk mendatangkan alat-alat kesehatan dari Cina pun dilarang oleh Presiden Soeharto. “Bahkan untuk sekadar menebus obat dan mengobati gigi yang sakit, harus seizin dia, ” demikian Rachmawati Soekarnoputeri pernah bercerita.

Biografi Presiden Soekarno

Kata Kata Bijak Soekarno
  1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
  2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
  3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
  4. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
  6. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
  7. ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……
  8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
  9. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
  10. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya
  11. Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.

Selasa, 29 Januari 2013

JACKIE CHAN


Jackie Chan lahir di Hongkong pada 7 April 1954 . K edua orang tuanya yang bernama Charles dan Lee-Lee Chan adalah pengungsi perang sipil China. Di masa kecilnya, Chan mendapat dukungan dari orang tuanya. Jackie Chan, yang memiliki nama kecil Chan Kong Sang , yang berarti lahir di Hongkong , ini menghabiskan masa kecilnya di lingkungan elit, Distrik Victoria Park. Ketika kecil, Chan mendapat julukan Pao Pao yang berarti bocah peluru. Pemberian nama ini bukannya tanpa alasan, karena Chan ketika kecil dikenal sebagai anak yang memiliki karakter yang lincah.
     Kelincahan yang menggiringnya ke dunia seni bela diri dan a krobatik . Kemampaun bela diri ini pula yang membesarkan namanya di layar lebar.Kedekatan Chan dengan dunia peran tidak lepas dari andil dari kedua orang tuanya . Mereka melihat ada bakat seni yang tersimpan di dalam tubuh Chan. Karena itu ketika kecil kedua orang tua Chan mendaftarkan Chan ke Akademi Drama Cina, Peking Opera School. Memiliki keahlian bela diri m artial a rts dan akrobatik, akhirnya membawa Chan untuk diikut sertakan dalam Seven Little Fortunes, yaitu sebuah kelompok pertunjukkan yang beranggotakan pelajar terbaik yang ada di sekolahnya.
     Chan telah terjun ke dunia film sejak berumur delapan tahun, saat ia tampil dalam film berjudul Big Little Wong Tin Bar . Dalam film ini, Jackie Chan bermain bersama Sammo Hung Kam-Bo serta Li Hua Li. S etahun berikutnya Chan kembali bermain bersama Li Hua Li dalam film musi k al The Love Eterne .Beranjak dewasa, tepatnya di usianya yang ke-17, keahliannya dalam seni bela diri membawanya menjadi seorang stuntman dalam film-film yang diperankan oleh Bruce Lee. Adegan demi adegan berbahaya diperankan oleh Chan dalam film First of Flury serta Enter T he Dragon .
      Kesempatan untuk tidak sekadar pemain pengganti akhirnya datang juga. Ia diberi kesempatan untuk membintangi film Little Tiger of Canton yang rilis secara terbatas di Hongkong pada tahun 1973. Tahun berikutnya, Chan bermain dalam sebuah film berjudul Rumble in Hongkon g— film yang pada tahun 1996 di-remake dan dirilis di Amerika dengan judul Rumble in the Bronx .Namun selama dua tahun berikutnya, Chan sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan perfilman . Akhirnya ia memutuskan untuk tinggal bersama orang tuanya yang sudah pindah ke Canberra , Australia, di mana orang tuanya bekerja sebagai juru masak. Di sana Chan melanjutkan kuliahnya di Dickson College .
     Sembari kuliah, ia nyambi sebagai pekerja konstruksi. Dan tahukan anda dari mana datangnya nama Jackie? Ternyata sebutan Jackie dialamatkan oleh Chan ketika ia bekerja sebagai pekerja konstruksi itu . Ia mendapatkan nama panggilan L ittle Jack, yang kemudian disingkatnya menjadi Jackie.Keberadaan Chan di Canberra Australia tidak berlangsung lama, karena di tahun yang sama ia mendapat telegram dari Willie Chan, seorang produser film Hongkong, yang sangat terkesan dengan cara kerja Chan sebagai s tuntman . Willie Chan menawarinya sebuah film yang disutradarai oleh Lo Wei berjudul New First Fury . Dan disinilah bermulanya karakter sebagai aktor laga coba dilekatkan kepada Chan . N amun sayangnya film ini gagal di pasaran.
     Baru di tahun 1978, Chan hadir dengan genre film k ung f u k omedi berjudul Snake in the Eagle Shadow . Kesuksesan film tersebut ternyata menjadi awal dari trend film k ung f u k omedi. Setelah itu karir Chan mulai menanjak setelah ia bermain dalam film mainstream yang sukses di pasaran, yaitu Drunken Master , dan kemudian diteruskan dengan film sejenis berjudul Half a Lot of Kung Fu dan Spiritual Kung Fu .Kebersamaan bersama Lo Wei mungkin dapat dikatakan membawa keberuntungan dan sebagai orang yang paling berjasa dalam karir Jackie Chan. Karena tidak hanya menjadikan Chan seorang aktor, tetapi Lo Wei melihat talenta bahwa Chan juga bisa untuk menjadi sutradara. Untuk itu, Chan dipercayakan menjadi asisten sutradara dalam film Fearless Hyena disutradarai oleh Kenneth Tsang.Persahabaan Chan dengan Willie juga menjadi peretas jalan baginya untuk merambah Hollywood. Pada 1980 ia diberi peran dalam film Battle Creek Brawl . Di tahun 1985, ia bermain dalam film the Cannonball Run yang mampu mengumpullkan penghasilan global sebesar 100 juta dollar. Dirasa memiliki keahlian yang cukup dalam ilmu bela diri, membawanya kembali ke proyek film berikutnya, berjudul The Protector .Pada tahun yang sama, Chan mengambil keputusan untuk kembali ke Hongkong. Keputusan yang tak akan pernah disesalinya. Karena justru ketika di bekas jajahan Inggris inilah nama Jackie Chan berkibar di seantreo Asia.

Film-film seperti Police Story (1985) merupakan film yang terbilang laris, bahkan film tersebut mendapat anugerah Film Terbaik pada ajang Hongkong Film Award 1986. S etahun kemudian, Chan bermain dalam film yang menjadi b ox o ffice Hongkong sepanjang masa, yaitu film Armour of God yang disebut sebagai Indiana Jones versia Asia . Film ini berhasil meraih penghasilan domestik sebesar 35 juta dolar AS .
       Setelah menuai sukses di Hongkong, Chan memutuskan untuk kembali menapak karir di Hollywood. Tawaran untuk main di film Demolition Man bersama Sylvester Stallone ditolaknya. Ia bersikap tidak mau menjadi penjahat dalam setiap filmnya.Chan mulai menuai kesuksesannya setelah bermain dalam film Rumble in Bronx pada tahun 1995. Selanjutnya Chan dipasangkan dengan aktor kocak Chris Tucker di film laga komedi Rush Hour (1998). Di tahun yang sama , Chan merilis film terakhir yang ia
produksi di Golden Harvest, Who Am I? S elepas dari Golden Harvest . Chan memproduksi sebuah film komedi romantis, Gorgeous . Dan selanjutnya bermain dalam Shanghai Noon (2000), Rush Hour 2 (2001), Shanghai Knights (2003) dan The Medallion (2003).Akan tetapi, dengan kerap bermain dalam karakter-karakter yang sama atau terbatas pada itu-itu saja, Chan mengaku frustasi. Untuk itu pada tahun 2003, Chan mendirikan rumah produksi miliknya yang bernama Jackie Chan Emperor Movies Limited (JCE). Dalam film-film yang ia produksi bersama rumah produksinya, Chan banyak menampilkan adegan-adegan dramatis, sebut saja New Police Story (2004), The Myth (2005) dan Rob-B-Hood (2006).
    Sepanjang karirnya di film laga, Chan tercatat telah tiga kali mengalami patah tulang hidung, satu kali patah tulang pergelangan kaki, sebagian besar jari tangan, kedua tulang pipi dan tulang tengkoraknya, serta memiliki lubang permanent di kepalanya, karena kecelakaan saat beraksi di depan kamera.Dari berbagai keberhasilannya di dunia akting, ada satu penyesalan terbesar dalam hidupnya, yaitu ia tidak mendapatkan pendidikan formal yang memadai. Untuk itu Chan mendirikan institusi pendidikan di berbagai belahan dunia.Pantas bila dikatakan Jackie Chan adalah aktor kebanggan A sia. Namun, ia memiliki pengaruh yang “buruk” bagi aktor dan aktris lain, yaitu gemar mempengaruhi mereka untuk melakukan adegan laga tanpa bantuan stuntman .

BIOGRAFI:
Data Diri :
Nama : Jackie Chan
Nama Lahir : Chan Kong Sang
Tempat, Tanggal Lahir : Hongkong, 7 April 1954
Pekerjaan : Aktor, Sutradara, Produser, Koreografer Bela Diri, Penyanyi

Filmografi :
* Young Tiger (1973)
* Eagle Shadow Fist (1973)
* The Killer Meteors (1976)
* Shaolin Wooden Men (1976)
* New Fist of Fury (1976)
* Countdown in Kung Fu (1976)
* To Kill With Intrigue (1977)
* Jackie Chan’s 36 Crazy Fists (1977)
* The Magnicient Bodyguards (1978)
* Spiritual Kung Fu (1978)
* Snake in the Eagle’s Shadow (1978)
* Snake and Crane Arts of Shaolin (1978)
* Half a Lot of Kung Fu (1978)
* Drunken Master (1978)
* The Fearless Hyena (1979)
* Dragon Fist (1979)
* The Young Master (1980)
* The Big Brawl (1980)
* The Cannonball Run (1981)
* Dragon Lord (1982)
* The Fearless Hyena II (1982)
* Winners and Sinners (1983)
* Wheels on Meals (1984)
* Jackie Chan’s Crime Force (1984)
* Fantasy Mission Force (1984)
* Cannonball Run II (1984)
* The Protector (1985)
* Twinkle, Twinkle Lucky Stars (1985)
* Police Story (1985)
* Ninja Thunderbolt (1985)
* Heart of the Dragon (1985)
* Naughty Boys (1986)
* Project A II (1987)
* My Lucjy Stras (1987)
* Police Story II (1988)
* Dragons Forever (1988)
* Miracles (1989)
* The Prisoner (1990)
* The Kid From Tibet (1991)
* Island on Fire (1991)
* The Best Of Martial Arts Films (1992)
* Supercop (1992)
* City Hunter (1992)
* The Armour of God (1994)
* Project A (1994)
* Once A Cop (1994)
* Crime Story (1994)
* Supercop (1996)
* Rumble In The Bronx (1996)
* Operation Condor (1997)
* Jackie Chan’s Second Strike (1997)
* First Strike (1997)
* Gods (1998)
* The Operation Condor 2 : Armour of the Gods (1998)
* Who Am I ? (1998)
* Rush Hour (1998)
* Mr. Nice Guy (1998)
* Hongkong Face Off (1998)
* Burn, Hollywood, Burn (1998)
* Twin Dragons (1999)
* Master of Disaster (1999)
* Jackie Chan’s Project A (1999)
* Heikek Chi Wong (1999)
* Bolei Cheun (1999)
* The Legend of Drunken Master (2000)
* Shanghai Noon (2000)
* The Accidential Spy (2001)
* Rush Hour 2 (2001)
* The Tuxedo (2002)
* The Medallion (2003)
* The Cin Gei Bin (2003)
* Snake in Eagle’s Shadow 2 (2003)
* Shanghai Knights (2003)
* San Gingchat Gusi (2004)
* Around the World in 80 Days (2004)
* Sen-Hua (2005)
* Legends of Martial Arts (2005)
* Come Drink With me (2005)
* Thunderbolt (2006)
* Bo Bui Ga Wak (2006)
* Rush Hour 3 (2007)
* The Forbidden Kingdom (2008)

Dengan kerja kerasnya yang begitu tinggi, ia berhasil menjadi satu dari bintang A sia yang memiliki bintang di Hollywood Walk of Fame. I a telah membintangi lebih dari 100 judul fil m dan melakukan sebagian besar aksi laganya sendiri. Bahkan, akibat kegemarannya melakukan aksi yang berbahaya, membuat Jackie Chan kesulitan untuk mendapatkan asuransi.